Tuesday, July 10, 2012

Merpatiku Terbang Tinggi

 Karya: Ridwan
Merpatiku terbang tinggi, setelah ia memberi kabar padaku tentang pagi tadi;
Anak-anak berseragam menari-nari kecil disepanjang jalan, dan saling menyapa para tetua, kuli dan petani. Senyum mereka menebar, seakan pagi tadi mereka telah bersemangat untuk bersenda gurau dengan waktu. Dan menatap ketimur untuk menyapa hangat matahari.


Ia juga melihat anak-anak berseragam diatas sampan, duduk berdampingan dengan ibu-ibu yang baru pulang dari pasar. Mereka bernyanyi riang. Nyanyian mereka mengalir di sepanjang Batanghari. Seluang, Baung dan udang timbul dipermukaan. Mereka juga ingin menyapa dan merasakan hangat semangat matahari.

Merpatiku terbang tinggi. Menyuruhnya menyampaikan salamku ke kota seberang, kepada nyai tua yang selalu sibuk memberi makan itik-itiknya. Dan kepada para gadis-gadis teluk yang juga selalu sibuk melukis batik-batik dengan tangan-tangan lentik.

Aku terus mengawasi di bawah menara marcusuar pelabuhan. Merpatiku terbang lebih tinggi. Tapi, ia tidak sampai menembus Troposfer. Ia mengalihkan pandanganku, dan berputar-putar diatas kuba terbesar di kota ini. Dengan penyanggah seribu tiang dibawahnya. Teduh. Tempat para manusia ingin bertemu pada Tuhannya.

Merpatiku terbang dan bermain diatas permukaan air. Hanya beberapa meter dari permukaan pundak Naga dari selatan; Batanghari. Ia bermain air, menyapa ikan-ikan dan sesekali mengelabui nelayan. Dan terbang gesit di antara kapal-kapal.

Aku berdiri ditepi, sambil tersenyum melihatnya mengenalkanku pada negri ini.

No comments:

Post a Comment